(IST)
INILAH.COM, Jakarta – Terpilihnya Agus Martowardojo sebagai menteri keuangan dinilai positif. Dirut Bank Mandiri itu memiliki akseptabilitas yang memadai di semua kalangan, politisi, pasar, birokrat dan pengusaha.
Pengamat ekonomi, David Sumual mengatakan, Agus Martowardodjo seorang profesional yang memiliki akseptabilitas politik yang memadai dibandingkan calon-calon lain yang pernah disebut media masa. Menurutnya, figur Agus sangat tepat karena yang paling penting persoalan sekarang adalah politik.
Akseptabilitas menjadi penting, lanjut David, karena program pemerintah harus jalan dan tidak terhalang proses politik di parlemen. “Karena itu, figur Agus cukup memadai jadi menteri keuangan,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (19/5) malam.
Lebih jauh, David mengatakan, dari sisi personal, Agus juga cukup berhasil mereformasi organisasinya di Bank Mandiri. Sebelum masa kepemimpinannya, kinerja Bank Mandiri ‘babak belur’ dengan NPL (Non Performing Loan) yang mencapai di atas 10%. “Sekarang berhasil ditekan ke level normal, sehingga situasinya bisa berbalik positif,” imbuhnya.
Secara budaya pun, organisasi Bank Mandiri berkembang. David menegaskan, keberhasilan Agus di perbankan bisa menjadi kesempatan untuk mereformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Agus akan melanjutkan reformasi birokrasi yang sudah dilakukan Sri Mulyani. “Bagi Agus Marto, jika dia menginginkan sesuatu berubah, bisa dia ubah,” timpalnya.
Menurutnya, sosok Agus adalah orang yang siap dengan target dan dia persistance dengan target itu. Agus adalah sosok pekerja keras. “Dia juga jarang pulang kerja di bawah jam 12 malam,” ungkapnya.
Memang, pada saat dicalonkan menjadi Gubernur BI beberapa waktu lalu, dia ditolak DPR. Tapi, sekarang situasinya sudah berbeda sehingga tidak mengurangi akseptabilitas di parlemen. Sebab, saat itu koalisi pemerintah terpecah. “Sekarang koalisisi di parlemen sudah solid,” tandasnya.
Lebih jauh David mengatakan, Agus secara personal cukup fleksibel. Agus memiliki personal aproach yang baik ke parlemen. Agus menghargai wakil rakyat. Bukan berarti dia di bawah atau di atas tapi bisa berdialog dengan parlemen secara baik, untuk kepentingan bangsa. “Sebab, kalau tidak bisa kompromi itu yang susah. Bukan kompromi dalam hal negatif, tapi dialog secara bermartabat,” tuturnya.
Selama ini, dialog Menkeu-DPR, banyak dikeluhkan anggota dewan. Sebab, terkadang DPR merasa digurui. “Dari sisi pengalaman pun Agus sudah cukup lama dibandingkan calon lain yang pernah disebut media,” timpalnya.
Sementara itu, Fauzi Ikhsan, kepala ekonomi Standard Chartered Bank menilai sosok Agus Martowardojo bisa diterima pasar baik domestik maupun luar negeri. Sebab, Bank Mandiri yang dipimpinnya sudah go public dan memiliki investor swasta dan umum. “Karena itu, terpilihnya Agus sudah sesuai harapan baik investor lokal maupun luar negeri,” imbuhnya.
Menurut Fauzi, di kalangan pasar Agus Martowardojo dikenal berani. Dia berani menghadapi debitur kakap memiliki koneksi politik yang mengemplang utang. Agus Martowardojo berhasil memaksa mereka mencicil kembali utang-utangnya.
“Jadi, dilihat dari keberaniannya, dan track racord-nya di perbankan, selama didukung oleh jajaran eselon satu yang bersih, reformis, Agus Marto akan menjadi payung politik yang cukup kuat bagi reformasi di Kementerian Keuangan,” tambahnya.
Apalagi, wakil Menteri Keuangan adalah Anny Ratnawati, Dirjen Anggaran, yang sudah eselon satu dan membangun karirnya di pemerintahan. Sosoknya tidak bisa diragukan lagi bisa diterima di internal Kementerian Keuangan sendiri.
sumber : inilah.com