Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Internasional’ Category

Obama Janji Lagi untuk Datang ke Indonesia

MI/Tjahyo Utomo/sa

TORONTO–MI: Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama melakukan breakfast meeting dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Metro Toronto Convention Centre (MTCC), Kanada, Minggu pagi (27/6). Pada kesempatan itu, Presiden Obama menyambut baik inisiatif Indonesia untuk mengambil peran strategis dalam KTT G-20.

“Saya senang bisa bertemu sahabat saya, Presiden Yudhoyono di sini, karena rencana kunjungan saya ke Indonesia di awal Juni lalu terpaksa ditunda,” kata Obama yang sempat menyapa wartawan dari Indonesia dengan kalimat, “Selamat pagi.”

Pada kesempatan itu, Obama juga menyampaikan akan menjadwal ulang kunjungannya ke Indonesia, setelah sebelumnya dua kali tertunda. “Saya tetap akan berkunjung ke Indonesia.”

Obama juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Yudhoyono yang mengambil inisiatif dalam forum KTT G-20, terutama tentang pentingnya masalah perubahan iklim yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Obama juga akan mendukung langkah-langkah Indonesia dalam perannya di percaturan ekonomi global.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat. “Saya senang bisa bertemu lagi dengan Presiden Obama dan kita akan terus menjalin kerja sama yang seimbang.” ujarnya.

Dalam breakfast meeting tersebut, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, dan Jubir Presiden Dino Patti Jalal. Sementara Obama didampingi Senior National Security Advisor Jenderal Jhons dan Chief of State NSA Rham Emanuelle. Suasana pertemuan berlangsung hangat dengan hidangan makan pagi menu oritental. Diakhiri sesi bertemu wartawan dari Indonesia dan luar negeri itu, Obama kembali mengucapkan salam dalam bahasa Indonesia, “Terima kasih.”

sumber: mediaindonesia

Read Full Post »

Lagi, Israel Sergap Kapal Kemanusiaan

HADANG BANTUAN PALESTINA. Tentara Israel saat melakukan penyergapan terhadap kapal Rachel Corrie yang membawa bantuan untuk rakyat Palestina saat masuk di wilayah Gaza, Sabtu, 5 Juni. (Foto Reuters)
GAZA — Israel benar-benar tidak mau membebaskan kapal bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina. Sabtu, 5 Juni, tentara Israel kembali menyergap kapal berbendera Irlandia, Rachel Corrie, yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

Kapal yang diduduki tentara Israel itu, membawa total 15 penumpang. Sebanyak empat orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI). Informasi penyergapan kapal Rachel Corrie tersebut dilansir LAnewsmonitor.com, Sabtu, 5 Juni.

Dikabarkan bahwa kapal Rachel Corrie yang membawa bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Jalur Gaza ini, tengah disergap tentara Israel karena enggan bekerja sama.

Tentara Israel mendesak kapal tersebut untuk merapat ke Pelabuhan Ashdod, Israel Selatan, dan menyalurkan bantuan yang dibawa kapal Rachel Corrie melalui jalur darat. Namun, nahkoda kapal Rachel Corrie mengabaikan imbauan tersebut.

Terhadap hal ini, tentara Israel membantahnya. “Tidak, tidak ada penyergapan,” tutur seorang juru bicara militer Israel.

Kapal tersebut berisi lima belas penumpang. Termasuk di dalamnya aktivis dari Irlandia dan Malaysia. Sedangkan empat anak buah kapal adalah warga negara Indonesia, dan seorang kapten warga negara Skotlandia.

Kabar terakhir menyebutkan, tentara Israel telah berhasil menduduki kapal Rachel Corrie. Namun dikatakan tidak ada kekerasan dalam pendudukan ini.

“Tentara kita masuk ke kapal dan mengambil alih kendali tanpa adanya perlawanan dari kru maupun penumpang. Semuanya berlangsung tanpa kekerasan,” ujar juru bicara militer Israel seperti dilansir AFP.

AS Lepas Tangan

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku tidak bisa berbuat apa-apa terkait upaya Israel untuk memblokade kapal Rachel Corrie yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bahkan, AS meminta agar para aktivis di kapal tersebut mengurungkan niatnya guna menghindari aksi kekerasan.

“Kami sedang bekerja keras bersama Israel, pemerintah Palestina dan negara-negara lain untuk membangun prosedur baru untuk mengirimkan bantuan ke Gaza,” kata juru bicara Gedung Putih untuk keamanan nasional, Mike Hammer seperti dilansir Reuters, Sabtu 5 Juni.

Hammer mengatakan, peraturan yang diterapkan sekarang tidak bisa dilanjutkan dan harus diganti. “Untuk saat ini, kami meminta semua elemen untuk bergabung dan memuat keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan oleh semua pihak untuk menghindari konfrontasi,” jelas Hammer.

“Demi keselamatan semua pihak, dan keselamatan para relawan yang hendak menuju Gaza, kami sangat berharap para penumpang kapal Rachel Corrie dan kapal lainnya agar berlayar ke Ashdod (wilayah Israel) untuk mengantarkan bantuan ke Gaza,” pinta Hammer. (int)

Read Full Post »

Google Reveals Google AdSense Revenue Shares

Google AdSense LogoGoogle decided recently to reveal the percentage it pays publishers with its AdSense program. The numbers were similar to what many bloggers suspected. 68% for content ads and 51% for search partners.

AdSense for content publishers, who make up the vast majority of our AdSense publishers, earn a 68% revenue share worldwide. This means we pay 68% of the revenue that we collect from advertisers for AdSense for content ads that appear on your sites. The remaining portion that we keep reflects Google’s costs for our continued investment in AdSense — including the development of new technologies, products and features that help maximize the earnings you generate from these ads. It also reflects the costs we incur in building products and features that enable our AdWords advertisers to serve ads on our AdSense partner sites. Since launching AdSense for content in 2003, this revenue share has never changed.

We pay our AdSense for search partners a 51% revenue share, worldwide, for the search ads that appear through their implementations. As with AdSense for content, the proportion of revenue that we keep reflects our costs, including the significant expense, research and development involved in building and enhancing our core search and AdWords technologies. The AdSense for search revenue share has remained the same since 2005, when we increased it.

Google says they have no plans to change the percentage. Google plans to add the revenue share data to the Google AdSense interface in the future.

Of course, we can’t guarantee that the revenue share will never change (our costs may change significantly, for example), but we don’t have any current plans to do so for any AdSense product. Over the next few months we’ll begin showing the revenue shares for AdSense for content and AdSense for search right in the AdSense interface.

Danny Sullivan says Google is known to pay more to large publishers. Google Operating System compares the AdSense payout percentage to Google’s recent financial results. Paid Content says Google has been under pressure from Italian antitrust authorities to release the data.

Read Full Post »

Ini Kesaksian Relawan Misi Gaza yang Selamat
Relawan yang berusaha bertahan disetrum dengan listrik.

VIVAnews – Israel mulai mendeportasi para relawan misi kemanusian ke Gaza ke Yunani dan Turki, Selasa 1 Juni 2010.

Mereka adalah saksi mata pertama yang mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di atas kapal Mavi Marmara yang diserbu tentara Israel.

Menggendong bayinya yang baru berumur setahun, aktivis Turki, Nilufer Cetin yang tiba di Bandara Ataturk, Istanbul tak akan melupakan kejadian itu.

“Situasinya buruk saat bentrokan terjadi. Mavi Marmara penuh dengan darah,” kata Cetin, yang suaminya adalah istri kepala insinyur Mavi Marmara, seperti dimuat laman Guardian, Selasa 1 Juni 2010 malam.

Saat penyerbuan, Cetin dan bayi kecilnya ada di kamar mandi. Pengakuan Cetin membantah dalih Israel bahwa mereka menembakkan senjata karena diserang para relawan.

“Militer Israel memulai penyerbuan dengan melepaskan tembakan. Pertama, mungkin tembakan peringatan, namun ketika Mavi Marmara tak mau berhenti, tembakan peringatan itu lantas disusul serangan,” kata dia.

“Bom asap lalu dilepaskan, menyusul kemudian bom gas air mata. Saat kapal dipenuhi asap, militer Israel turun dari helikopter,” kata Cetin.

Cetin cukup beruntung, dia adalah aktivis Turki yang pertama dibebaskan. Sementara 300 lainnya masih berada di tahanan Israel. Dia setuju dideportasi karena kondisi dalam sel tahanan terlalu buruk bagi bayi kecilnya.

“Aku satu di antara penumpang kapal yang pertama dikirim pulang, hanya karena aku punya bayi.”

“Saat sampai di pelabuhan Israel di Ashdod, kami ditemui petugas dalam negeri, petugas kementerian luar negeri dan polisi Israel. Tidak ada tentara yang menemui.”

Kata Cetin, mereka disodori sejumlah pertanyaan. Israel juga merampas kamera, laptop, telepon genggam, dan barang-barang pribadi milik para relawan, termasuk pakaian.

Sementara, Kutlu Tiryaki, kapten kapal lain dalan konvoi, Fredom Flotilla mengaku para relawan berkali-kali harus meyakinkan petugas Israel bahwa mereka tak bersenjata dan hanya membawa bantuan kemanusiaan.

“Penyerangan Mavi Marmara berlangsung tiba-tiba. Mereka menyerang dengan 12 sampai 13 kapal, dengan komando berada di helikopter,” kata dia.

“Kami mendengar bunyi tembakan dari radio komunikasi yang kami gunakan untuk berkomunikasi dengan Mavi Marmara, karena komunikasi kami diputus saat penyerangan.”

Menurut Tiryaki, setidaknya ada tiga atau empat helikopter yang digunakan militer Israel untuk menyerang.

“Awak kapal Mavi Marmara memberi tahu kami, kru dan penumpang kapal ditembak, sementara jendela dan pintu dijebol tentara Israel,” kata dia.

Michalis Grigoropoulos, nahkoda kapal Free Mediterranean mengatakan serangan Israel berada di wilayah perairan internasional.

“Militer Israel berperilaku seperti bajak laut. Jelas bertindak di luar batas ketika mereka menduduki kapal kami. Mereka mengarahkan popor senjata ke kepala kami.”

“Turun dari helikopter sambil menembakkan gas air mata dan peluru. Saat itu tak ada yang bisa kami lakukan, mereka yang mencoba mempertahankan diri dengan menghadang tentara Israel dikejutkan dengan sengatan listrik,” kata dia.  (hs)

Read Full Post »

Indonesia Desak PBB Selidiki Penyerangan Mavi Marmara

Antara

Indonesia Desak PBB Selidiki Penyerangan Mavi Marmara

Jakarta ANTARA) – Pemerintah Indonesia mendesak PBB untuk menunaikan kewajibannya sesuai Piagam PBB guna meminta pertanggungjawaban Israel atas aksi penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza, Palestina Senin pagi ini.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin, terkait insiden itu.

“Secara khusus, Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menunaikan kewajibannya sesuai dengan Piagam PBB, termasuk melalui investigasi atas insiden penyerangan Israel dimaksud guna memastikan pertanggungjawaban Israel,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Menlu, akan bekerjasama dengan masyarakat internasional guna memastikan agar Israel mempertanggung-jawabkan tindakannya sesuai dengan hukum internasional.

Menlu menyebutkan bahwa menurut informasi dari Otoritas Palestina, sebanyak 16 orang telah dikonfirmasi tewas dalam penyergapan itu.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menilai blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam di kalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa.

“Aksi penyergapan Israel terhadap kapal Mavi Marmara hari ini juga ilegal karena dilakukan di perairan internasional,” katanya.

Melalui aksi penyergapan dan kekerasan tersebut, kata Menlu, Israel kembali telah menciptakan hambatan terhadap proses perdamaian di Timur Tengah yang kini memasuki tahapan penting berkaitan dengan diluncurkannya `proximity talks`, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Indonesia pada Sabtu, 29 Mei 2010.

Informasi dari Pemerintah Turki, dipastikan ada 12 WNI dalam kapal tersebut.

Dari informasi terakhir, kapal tersebut sedang digiring ke pelabuhan Afhdod, sekitar 40 km di selatan Tel Aviv.

Pemerintah RI, kata Menlu, akan terus memastikan nasib warga negara Indonesia yang diberitakan ikut dalam misi kemanusiaan termaksud.

Dalam pernyataan resminya Menlu menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengutuk aksi penyergapan kapal bantuan kemanusiaan yang berujung jatuhnya korban jiwa oleh Israel.

Serangan Israel

Sebelumnya, pasukan Israel menyerang kapal pengangkut bantuan kemanusiaan “Mavi Mamara” yang berupaya menerobos blokade di perairan menuju Jalur Gaza. Kabar terakhir dari berbagai sumber menyebut 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel melakukan serangan pada Senin pagi waktu setempat.

Kumpulan kapal itu diserang di perairan internasional atau 65 kilometer lepas pantai Gaza. Hasil tayangan televisi menunjukkan, kapal terkemuka dari rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, diserang oleh pasukan Israel yang masuk ke kapal setelah diterjunkan dari beberapa helikopter.

Wartawan Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam di dalam operasinya itu. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa sejumlah benda tajam.

Sementara itu, Gerakan Gaza Merdeka, penyelenggara dari gerakan bantuan kemanusiaan itu, menyebutkan, kapal-kapal pengangkut bantuan kemanusiaan telah ditarik ke kota Israel, Haifa, dan bukan ke Ashdod untuk menghindari kerumunan wartawan.  yahoo

Read Full Post »

Walesa: Dunia Perlu Sistem Perekomian Sesuai Globalisasi

Jakarta (ANTARA News) – Salah seorang pemenang Nobel Perdamaian, Lech Walesa, mengatakan bahwa dunia perlu mendefiniskan sistem perekonomian yang cocok di era globalisasi ini.

Hal itu dikemukakan oleh mantan Presiden Polandia itu saat memberikan kuliah kepresidenan di Istana Negara, Rabu.

“Tentunya bukan yang saat ini, bukan komunisme atau kapitalisme dimana 10 persen orang menguasai 90 persen kekayaan dunia,” katanya, melalui bantuan penerjemah.

Walesa dengan menggunakan bahasa nasionalnya kemudian menjelaskan bahwa dunia harus mulai mencari sistem ekonomi yang tepat untuk mencegah terulangnya krisis serta timbulnya kekacauan.

Walesa yang melakukan lawatan 10 hari ke Indonesia sejak 8 Mei lalu memberikan “presidential lecture” dengan tema “Lessons from Democrati Changes in Poland and Eastern Europe and Their Implication for the New World of 21 Century”

Di antara lawatannya di Jakarta, Yogyakarta dan Bali, Walesa yang kini memimpin Institut Lech Walesa, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bali Democracy Institute di Universitas Udayana, Denpasar. Institut Lech Walesa telah menjalin kerja sama serupa dengan berbagai organisasi di Eropa dan Amerika Serikat dalam upaya untuk mendorong demokrasi.

Lech Walesa adalah peraih Nobel Perdamaian tahun 1983 saat Polandia masih dikuasai rezim komunis yang bersekutu dengan Uni Soviet. Pemerintah Polandia menandatangani satu perjanjian yang antara lain mengizinkan kegiatan serikat buruh independen dan menghentikan tindakan pengekangan maupun tekanan-tekanan terhadap anggota oposisi pro-demokrasi pada 31 Agustus 1980.

Dampak dari perjanjian itu, untuk pertama kali terbentuk suatu organisasi demokratik besar, Serikat Buruh Independen dan Bebas Solidarnosc (Solidaritas), di blok negara-negara komunis, dengan Lech Walesa sebagai pemimpinnya.

Namun, hal itu tak berlangsung lama. Rezim Komunis Soviet dan Pemerintah Polandia yang sehaluan tidak senang dengan berbagai kegiatan kelompok-kelompok independen termasuk Solidarnosc. Pada 13 Desember 1981 Pemerintah Polandia mengumumkan status negara dalam keadaan perang.
sumber: antaranews

Read Full Post »

Pengaruh sekuler yang  signifikansi pada May Day
Selama abad yang lalu, “May Day datang untuk memperoleh makna baru. Beberapa dari mereka bahkan menjadi sangat bertentangan dengan tradisi joyfulness ringan dengan Maypoles, Morris tari, dan mandi di embun Mei. Meskipun aneh, mereka masih berputar mengelilingi signifikansi hari tua. Artinya, hari raya dan festival di bulan musim panas. Namun yang tidak ada layanan gereja seperti yang dari Natal, Paskah, atau. Itulah sebabnya mengapa selalu menjadi festival sekuler yang kuat. Dan makna yang sama juga membantu bekerja orang-orang di mengangkatnya sebagai hari untuk merayakan sebagai hari libur kerja mereka. Pada abad ke-20 May Day telah datang untuk dianggap hari surat merah dan telah menjadi festival kelas pekerja di negara-negara Sosialis.
Tetapi arti sekuler sendiri belum membuat hari hari tak terlupakan untuk mengamati oleh tenaga kerja. Link tenaga kerja untuk hari ini agak disorot oleh kisah perselisihan buruh dan pertumpahan darah.

Akar Amerika
Dan itu semua berakar kepada gerakan tenaga kerja di Amerika Serikat pada abad ke-19. Kemudian negara telah menyaksikan huru-hara tenaga kerja dan hasutan selama lebih satu abad. Tetapi sebagian besar secara tidak terorganisir. Pada abad ke-19 itu menjadi lebih terorganisasi dengan para pekerja menjadi khawatir atas posisi mereka dalam masyarakat mainstream. Selama 1860-an Kesatria Tenaga Kerja memberikan dimensi baru untuk gerakan buruh yang terorganisir.

Dari Hari Buruh untuk May Day
Pada tahun 1884 kelompok mengadakan parade pada hari Senin pertama September. Dan kemudian mengeluarkan resolusi untuk menampung semua parade masa depan menunjuk pada hari itu sebagai Hari Buruh. Kesatria Tenaga Kerja segera datang dianggap sebagai yang paling dominan dari semua serikat buruh di Amerika Serikat.
Namun, hal berubah. Tahun 1886 adalah salah satu bermasalah dalam hubungan kerja. Ada hampir 1.600 pemogokan, melibatkan sekitar 600.000 pekerja, dengan hari delapan jam menjadi benda yang paling menonjol dalam tuntutan tenaga kerja. Sekitar setengah dari serangan ini disebut dalam pada May Day.
Sekarang, beberapa dari serangan itu berhasil. Tapi kegagalan orang lain dan konflik internal antara anggota terampil dan tidak terampil menyebabkan penurunan popularitas Knights ‘dan pengaruh.
Pukulan paling serius terhadap serikat pekerja berasal dari kejadian tragis. Dan inilah yang membuat 1 Mei sebagai hari penting dalam sejarah Gerakan Buruh di Amerika. Meskipun tidak terjadi pada Mei hari itu sendiri, tapi datang sebagai konsekuensi yang asal itu diletakkan di hari itu.
Jika Anda mencari suatu cakupan luas pada perayaan hari Buruh, Klik Disini.

Penganiayaan dan Tragedi

Ini adalah salah satu serangan banyak disebut untuk May Day pada tahun 1886. Dan itu bertentangan dengan McCormick Panen Machine Company di Chicago. Udara sudah dipanaskan dengan pidato inflamasi dan perdebatan. Pada tanggal 3 Mei memerangi pecah sepanjang garis pemogokan. Dan, ketika polisi turun tangan untuk memulihkan ketertiban, beberapa striker terluka atau terbunuh. pemimpin Uni mengadakan rapat protes di Haymarket Square untuk malam 4 Mei, tetapi, itu ada lagi insiden berdarah terjadi sebagai hasil dari ledakan bom. Tujuh polisi tewas dan banyak terluka. Delapan serikat, diduga bertanggung jawab atas kejadian tersebut, ditangkap, diadili, dan dihukum karena pembunuhan. Empat dari mereka digantung dan satu bunuh diri.

Setelah tragedi ini simpati publik dengan buruh terorganisasi turun. Kesatria Tenaga Kerja tidak tidak pernah mendapat tanah setelah ini. Meskipun pemogokan terus diadakan. Beberapa serikat pekerja lainnya datang ke permukaan. Salah satunya adalah sebuah asosiasi Sosialis Perancis, disebut International Kedua. Saat itu pada tahun 1889, mereka menyatakan bahwa Hari Mei dikhususkan untuk tenaga kerja dan masalahnya. Mereka menamainya “Hari Buruh” dan itu adalah kesempatan untuk demonstrasi politik penting. Di Perancis, orang yg terlalu tinggi sudah dianggap sebagai simbol Revolusi Perancis. Dan mungkin serikat Prancis sebagian dimotivasi oleh semangat di belakang hari.

Perayaan Sosialis
Tapi gagasan itu benar-benar memperoleh tanah di bagian lain dunia dengan kongres Sosialis Internasional tahun 1889 di Paris. Ini adalah kongres yang menunjuk itu sebagai hari buruh internasional. Sedangkan di Amerika Serikat dan Kanada, Hari Buruh masih terus diamati pada Senin pertama pada bulan September, seluruh dunia mengamatinya pada tanggal 1 Mei atau tanggal lainnya.

Saat ini, sambungan May Day, paling dikenal di luar Maypoles, adalah perayaan Komunis Rusia. Di tahun 1920, mereka meresmikan Mei parade Hari. Itu merupakan hari libur besar di Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya, dan juga di banyak bagian lain dunia. Bahkan di hari ini Rusia itu merupakan hari libur tahunan yang ditujukan untuk pengakuan kerja kontribusi masyarakat untuk menampilkan unik society.A senjata paling modern dan pasukan tentara tampaknya tak berujung diadakan di Moskow, ibukota Rusia untuk hari ini. Ini adalah bagaimana May Day, terutama sekali festival musim semi, telah menjadi festival kelas pekerja di negara-negara Sosialis.

Source: theholidayspot

Read Full Post »

“OSTROVNISTA” adalah isitilah bahasa Rusia untuk menyebut Negara Kepulauan. Pada zaman Peter Agung (Pyotr Alexeyvich Romanv) Kaisar Rusia Abad ke-17  terkenal cerita ada sebuah negeri yang di sebut dengan “OSTROVNISTA”. .

Para Peniliti Modern akhirnya bersepakat bahwa yang disebut dengan negeri OSTROVNISTA itu adalah Indonesia Kini.Akhirnya para pelaut Rusia mencoba mencari tahu tentang negeri OSTROVNISTA. Tibalah Ivan Kruzenstren dan Yuri Lisyansky ke Selat Sunda melalu Laut China Selatan. Itulah awal mulanya hubungan Indonesia-Rusia, yang sudah dimulai pada Abad ke -17.

Itu sekelimut Historis, bagaimana hubungan diplomatik Indonesia-Rusia yang tahun ini, 6 April 2010 menginjak tahun ke-60. Hubungan Diplomatik Indonesia – Rusia dimulai pada tahun 1950. Dari cerita diawal bahwa hubungan dagang Indonesia (masih kerajaan ketika itu) dan Kekaisaran Rusia suda sejak lama dijalin.

Dikutip dari : http://www.kompas.com

Read Full Post »

Kisruh Thailand

 Kisruh Thailand

Untuk kesekian kalinya dalam beberapa bulan ini di negara tetangga, Thailand terjadi kekisruhan & kerusuhan politik. Kalau beberapa bulan yang lalu masyarakat – pendemo berkaos kuning berdemo menuntut Perdana Menteri Thailand saat itu Thaksin Sinawatra untuk mundur. Mereka berdemo dengan melakukan longmarch dan menduduki Bandar International Bangkok, dan akhirnya Thaksin  mundur sebagai PM Thailand, bahkan saat ini pasport kewarganegaraan Thailand-nya pun dicabut.

Kekisruhan kali ini terjdi pada saat berlangsung Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pepimpin Negara ASEAN yang akan berlangsung di Bangkok Thailand. Puluhan ribu pengunjuk rasa berkaos merah, memadati ibukota Bangkok dan menginginkan PM yang menjabat saat ini, Abhisit Vejjajiva turun. Mereka adalah pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri sejak 2006 untuk menghidari sidang dirinya atas tuduhan korupsi. 

Karena kejadian ini KTT ASEAN di batalkan, Presiden RI tertahan di Pangkalan Udara Militer di Thailan dan kemabli lagi ke Indonesia. Ini pelajaran berharga bagi kita , ternyata demokrasi bukan saja harus ditunjukan dengan kekuatan dan saling menjatuhkan, tetapi demokrasi harus dijalankan juga dengan sifat legowo dan saling menghormati kepada lawan politik, yang kalah harus sportif mengakui kekalahannya.., dan yang menang jangan mentang-mentang dan sewenang-wenang.

Ini adalah pelajaran berharga bagi Indonesia yang akan melaksankan Pemilu dan Pemilihan Presiden dalam waktu dekat ini. @sdj

 

 

Read Full Post »

Beraninya Erdogan

Beraninya Erdogan

 

Sesuatu yang luar biasa terjadi  pada saat diskusi internasional ‘World Economic Forum’ di Davos, Swiss, yang dihadiri Presiden Israel Shimon Peres, Sekjen PBB Ban Ki-moon, dan Amir Moussa, Erdogan (PM Turki). Erdogan duduk disamping Presiden Israel Shimon Peres menyatakan bahwa, “Israel adalah negara yang lebih daripada sekedar barbar” Beliau menatap tajam mata Presiden Israel Shimon Peres yang seolah cuek saja dengan Erdogan. Setelah itu, Erdogan pun meninggalkan forum.

 

Baru pertama kali ada pemimpin dunia yang berani meninggalkan ruang diskusi, dan menyatakan kata-kata yang lantang untuk menekan israel, hal ini dilakukan karena Erdagon tidak diberikan waktu yang berimbang untuk menjelaskan pandangannya, sedangkan Simon Peres diberi waktu yang panjang untuk menjelaskan pandangan, dimana moderator dari diskusi itu sangat berat sebelah dan memihak Israel.

 

Ini menunujukan adanya pergeseran pandangan terhadap Israel, yang selama ini para pemimpin negara takut untuk memberikan pernyataan negatif terhadap Israel, sekarang sedikit berubah, beberapa negara berani untuk menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Israel. Dan ini merupakan tekanan terhadap Israel. Kita tunggu perkembangan dunia baru selanjutnya..@sdj

Read Full Post »

Older Posts »